BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

01 Mei, 2009

Berbagi Rasa

Saya karyawan disebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pemasaran produc, setiap hari saya harus menempuh perjalanan selama satu jam lebih, saya masuk melalui pergantian sif, kadang harus masuk malam, kadang masuk siang, hari-hari seperti ini sudah kulalui 2tahun, didaerah tempat saya bekerja ada sebuah pantiasuhan dibawah naungan yayasan, aku selalu menyempatkan diri untuk berbagi dengan aanak-anak panti, disitu saya meraskan ketenangan karna saya bisa melepaskan rasa lelah saat bekerja, disini secara tidak langsung saya merasa dibutuhkan oleh mereka, walau hanya sekedar bercanda tawa.

Suatu hari saya membuka buku catatan mereka, subut saja namanya amri, buku catatan bahasa Indonesia, saya membaca sebuah karangan yang berjudul “cerita sikecil” Walau banyak haruf yang tertinggal dalam penulisan setiap kalimat, saya bias fahami arti dari sebuah karangan itu, bunyinya seperti ini:

Ayahku seorang nelayan, tiap hari ayah berangkat jam 5 pagi, waktu itu saya masih umur 6 tahun, biasanya ayah sebelum berangkat dia selalu mencium keningku, hari itu ayah berangkat terburu-buru sehingga lupa untuk mencium keningku, setiap sore aku menunggu ayah didepan pintu bersama adek yang masih berumur 4 tahun, malam semakin larut tapi belum dating-dating juga, akhirnya kami merasa ngantuk dan tidur, besok harinya ayah belum pulang-pulang juga, 1-2 –3 hari-seminggu bahkan sampai sekarang belum pulang-pulang juga. Sekarang aku sadar bahwa ayah takkan pernah kembali

Sekian klo ada yang salah maafkan saya ya buk

Tak sadar air mataku jatuh, hatiku menangis, kalau saya yang diposisi dia saya mungkin akan rapuh ditelan usia,

Mereka tak punya buku paket yang lengkap untuk belajar, tidak punya seragam yang bagus untuk sekolah, sepatu bagaikan mulut buaya yang kelaparan karna habis dimakan usia, seandainya saya punya kelebihan rezki sya akan membantu meringankan beban itu, agar mereka punya semangat hidup, tidak merasa sendirian, berani bercita-cita tinggi, tegar dalam dan semangat untuk belajar. Saya hanya seorang pegawai sewasta yang berpenghasilan pas-pasan, tapi setidaknya saya bisa berbagi cerita tentang mereka, kalau ada diantara kita mempunyai rezki lebih, berbagilah kepada yang membutuhkannya, dengan uluran tangan kita semua mereka yang belum beruntung akan terbantu.

KUNCI PEMBUKA PINTU SURGA

Assalamu’alaikum, wr wb

Dengan segala hormat

Terlebih dahulu terimalah salam ukhuwah dan do’a dari kami segenap ahli jawatankuasa yayasan anak-anak yatim Karimun Salam, semoga Tuan/ Puan dalam keadaan sehat sejahtera dibawah naungan ridha dan manghfirah Allah Swt, amin Allahuma amin

Selanjutnya kami sampaikan disini bahawa, Yayasan Karimun Salam saat ini mengasuh anak-anak yatim sebanyak 22 ( dua puluh dua ) orang serta 50 ( lima puluh ) orang anak – anak yang kurang bernasib baik, dimana mereka saat ini sedang belajar dan sangat memerlukan bantuan dan pertolongan dari berbagai pihak, agar kelak anak – anak tersebut dapat mengharungi kehidupan ini, dengan berbekal ILMU, IMAN dan AHLAK SERTA KEMAHIRAN YANG SEWAJARNYA.

klik disini

BANK NEGARA INDONESIA ( BNI ) dialamat CECILL STREET SINGAPORE dengan NOMOR ACCOUNT YAYASAN KARIMUN SALAM : 0149745252.

E-mail: ykskarimun@gmail.com

Kurindukan Belaian Kasih Sayangmu Wahai Ayah dan Bunda

Nak…… kalau kamu sudah besar nanti, kamu ingin jadi apa?
Ayah…Aku ingin jadi pilot...Agar aku bisa membawa ayah dan bunda, kelili….ng dunia
Aku ingin jadi dokter agar aku bisa mengobati ayah dan bunda dikala sakit
Kami tidak ingin jadi orang yang premitif……………..

Saat aku sadar bahwa kini mereka sudah disisi Sang Pencipta Aku tau bahwa Kami tidak lagi bisa merasakan hangatnya pelukan ayah dan bunda
Kami tidak lagi merasakan sapaan manja mereka
Aku merasa tak berdaya aku begitu gelisah dan putus asa, bingung akan jalan hidupku aku takut akan masa depanku
Kadang aku merasa bahwa hidupku berjalan terasa lambat
Ketidakpastian membuatku semakin penat
Semua impian dan cita-citaku tampaknya sia-sia dan terhambat
Setiap hari hidupku terasa semakin hampa dan terasa kiamat
Di pertengahan Malam aku menghampiri Sang Pencipta
Aku mencoba untuk bertanya tentang mereka ya Allah bagaimanakah keadaan ayah bundaku tercinta disisi Mu , apakah mereka baik-baik saja apakah kubur mereka terasa lapang atau malah sebaliknya
apakah siksa-Mu lepas terhadap mereka atau malah sebaliknya Dan aku menadahkan tangan seraya berdo`a
Robbigfirli waliwali daiya warhamhuma kama rabbayani shagira
Ya Tuhanku ampunilah dosaku dan dosa ayah bundaku
Sayangilah mereka seperti menyayangiku diwaktu kecil
Allahumma ja`al qhabrahu raudhatam min riyadil jannah
Wala ta`jaal qabrahu hupratam min hupparin niira
Ya Allah jadikanlah kubur mereka seperti taman surgamu
Jangan jadikan liang kubur mereka seperti taman dari neraka
Ya Rasullallah….. Apakah dulu engkau merasa sedih diusia kami saat ini
Apakah dulu engkau merindukan belaian dan kasih sayang mereka?
Apakah engkau merasa khawatir tentang keadaan mereka dialam sana
Andai saja Aku bisa bercerita tentang diriku kepadamu ya Rasul
Meski kami tidak lagi mampu melihat wajahnya
Kami masih ingat sosok yang selalu kami banggagakan itu
Kami tidak punya ladang untuk dikelola
Kami tidak punya harta untuk dinikmati
Kami tidak punya mobil yang bisa membawa kami kemana saja
Kami hanya punya do`a, harapan dan cita-cita
Berharap ada yang peduli tentang masa depan kami Berharap ada yang bisa membangun jiwa kami dikala terpuruk
Berharap ada yang Mengarahkan kami saat kehilangan jalan untuk melanjutkan hidup Berharap ada yang merangkul agar kami tak merasa sendirian dan berputus asa dari Ridha Illahi